Tampilan mading tahun 2012 dan 2013 tidak jauh berbeda, yang membuat perbedaan mencolok hanyalah apa yang ditonjolnya. Untuk masalah warna tim artistik mading masih menggunakan perpaduan antara merah, oranye, coklat dan hitam.
Tahun ini memang ada beberapa perbedaan dengan tahun lalu, terutama seleksi untuk masuk babak final. 2012 lalu, caranya adalah dengan mengirimkan foto dan artikel mading serta harus posting di facebook. Tapi, tahun ini hanya mengumpulkan gambarnya ke panitia. Kenapa demikian? Itu urusan panitianya.
Berikut ini adalah gambar 5 mading yang lolos ke babak final lomba mading DBL seri Bali
Oke, anggap saja kami kembali beruntung dan akhirnya masuk babak final lagi bersama SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Gianyar, SMAN 7 Denpasar dan SMA Tunas Daud.
Untuk masalah pengerjaan mading tahun ini, sepertinya sama saja dengan tahun lalu. Tim kami masih tetap yang paling ribet dan ribut. Yang membuat perbedaan lainnya, jika tahun lalu hampir seluruh tulisan yang ada di mading SMAN 1 Kuta Utara saya tulis sendirian, tahun ini saya mendapat sedikit bantuan dari adik kelas.
Jujur saja, untuk mading kali ini bisa dikatakan adalah loncatan besar bagi tim mading sekolah kami. Untuk pertama kalinya, kami menggunakan styrofoam yang bervolume lumayan besar dan mendetail. Ya, walaupun masalah kreativitas dalam mengolahnya masih kalah dibandingkan sekolah lain, tapi ini masih sebuah awal dan sangat jauh dari akhir bagi tim mading dan jurnalistik sekolah saya.
Selain menjadi final kedua saya, kemungkinan ini adalah lomba mading terakhir yang akan saya ikuti. Kemungkinan besar saya tidak akan ikut dalam lomba mading 2014 karena sudah kelas 3 SMA, mau tidak mau harus fokus pada UN. Dan mungkin saja ini adalah terakhir kalinya saya ikut dalam pembuatan mading di luar sekolah.
Tapi, itu hanyalah sebuah kemungkinan. Jika sekolah pada akhirnya memerlukan saya untuk ikut serta lagi, kenapa tidak??
0 komentar:
Posting Komentar