University of Florida telah melakukan penelitian terhadap mahasiswa. Hasilnya satu dari empat mahasiswa megalami gangguan pendengaran akibat terlalu sering mendengarkan musik melalui mp3 player atau walkman.
Studi ini dilakukan terhadap 56 siswa yang rata-rata berusia 18-21 tahun. Mereka diminta untuk menilai kualitas telinga mereka masing-masing. Alhasil, seperempat dari mereka yang merasa tidak memiliki gangguan telinga malah mengalami yang sebaliknya.
Setelah dilakukan uji frekuensi, seluruh partisipan mengalami kehilangan pendengaran hingga 15 desibel lebih. Collen Le Prell mengatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan siswa mengalami gangguan dalam memahami materi pelajaran.
Bahkan 7% partisipan mengalami kehilangan pendengaran hingga 25 desibel. Secara klinis hal itu sudah dapat dikatakan sebagai tuli ringan. “Semakin tinggi frekuensi kehilangan pendengaran seseorang, semakin banyak ia melewatkan pembicaraan. Lama-lama mereka akan semakin susah mendengarkan suara burung atau suara anak kecil.” Kata Prell.
0 komentar:
Posting Komentar