Citizen Journalism | Berprofesi sebagai Citizen Journalist
Pernah lihat wartawan bersama reporternya lagi meliput
sebuah peristiwa? Tentang artis atau kecelakaan. Saya pernah. Waktu saya nonton konser Dream Theater di ancol
waktu itu, saya diliput oleh seorang reporter cewek dari salah satu stasiun TV
Swasta. Dia datang bersama reporternya. Dengan berbaju rapi berseragam dengan
nuansa warna merah (pasti tahu kan), dilengkapi dengan nametag, dan diikuti
oleh lelaki gagah yang memegang kamera besar untuk merekam apa yang ditanyakan.
Itulah seorang wartawan.
Bagaimana dengan jurnalis? Bedanya jurnalis datang tidak
didampingi oleh reporter, melainkan sendirian. Tapi tetap saja dengan atribut
lengkap layaknya seorang wartawan. Nah, apa bedanya dengan Citizen Journalism? Profesi
Citizen Journalism tidak ada bedanya dengan wartawan atau jurnalis biasa. Hanya
saja, orang yang melakukannya adalah orang biasa yang tidak terikat dengan
sebuah perusahaan atau lembaga.
Seorang Citizen Journalist biasanya hanya bermodalkan
handycam pribadi dan beberapa catatan kecil. Dia meliput sebuah peristiwa yang
terjadi di dekat tempat dia berada. Tidak dilengkapi mobil atau apapun.
Bagaimana dengan penghasilan seorang Citizen Journalist?
Biasanya, berita yang dia dapatkan akan diserahkan kepada salah satu stasiun televisi
swasta yang mau membelinya, tentunya dengan harga yang disepakati. Oia, kalo
misalnya saya jalan-jalan, trus ada tabrakan, trus saya sok-sok menanyai orang
sekitar dan merekam kejadian, trus menjualnya ke wartawan, saya juga bias disebut
berprofesi sebagai Citizen Journalism lho.
0 komentar:
Posting Komentar